Add caption |
Laskar PO AN TUI, adalah satuan unit
bersenjata orang-orang Cina di Indonesia yang loyal-taat setia kepada Belanda.
Inilah fakta sejarah tak pernah terungkap selama ini dikalangan pribumi
Indonesia. Tugas laskar Po An Tui selain menjadi mata-mata juga untuk meneror
pejuang pribumi. Kehadiran serta sepak terjangnya yang terkenal kejam menjadi
salah satu penyebab pejuang Islam sangat membenci etnik Cina, dan sebaliknya
etnik Cinapun antipati terhadap para pejuang Islam. Aksi Po An Tui itu
tergolong kejam bahkan lebih kejam dibanding dengan tentara Belanda. Sayangnya,
dalam penulisan sejarah, keberadaan dan kejahatan serta tindak-tanduk laskar Po
An Tui cenderung diabaikan. Ada upaya sistematik untuk menghilangkan fakta
sejarah ini. Mengapa Raymond Pierre Paul Westerling ( Hitlernya Belanda)
setelah menebar teror di Bandung dan berniat membunuh Menteri Pertahanan Sri
Sultan Hamengku Buwono IX berhasil lolos-kabur ke Singapura? Jenderal TNI
(Purn) Abdul Haris Nasution yang kala itu menjawat KSAD (Ketua Staf Angkatan
Darat) dalam bukunya “Memenuhi Panggilan Tugas,” mengisahkan bahwa, setelah
menebar teror di Bandung, dan jadi buronan pasukan Kesatuan tentara Siliwangi,
Westerling berhasil lolos ke Jakarta. Tapi persembunyiannya di Jakarta (Tanjung
Priok) akhirnya berhasil diendus oleh satuan CPM dari KMKBDR (Komando Militer
Kota Besar Djakarta Raja), khususnya sub KMK Tanjung Priok. Westerling pun ter
tangkap. Namun, saat hendak digelandang ke KMK, secara tiba-tiba Westerling dan
ajudannya memberondong (dengan senjata) satuan CPM, dan melarikan diri ke arah
Zandvoort (pantai Sampur). Di pantai itu telah menunggu sebuah pesawat Catalina
yang kemudian membawa Westerling kabur ke Singapura. Mudahnya Westerling kabur
ke Singapura, kerana ia memiliki hubungan istimewa dengan Lasykar PO AN TUI.
Dimasa Perang Kemerdekaan lasykar ini mendapat pasokan senjata dari Singapura.
Lasykar ‘PO AN TUI’, adalah satuan bersenjata orang-orang Cina di Indonesia
yang loyal-taat setia kepada Belanda. Tugas lasykar Po An Tui selain menjadi
mata-mata juga untuk meneror pejuang pribumi. Kehadiran serta sepak terjangnya
yang terkenal kejam menjadi salah satu penyebab pejuang membenci etnik Cina dan
etnik Cina pun antipati terhadap para pejuang. Sebagai mata-mata, anggota
lasykar Po An Tui selalu mengamat-amati kegiatan para pejuang. Akibatnya
gerak-gerik dan markas pejuang dapat diketahui. Setelah markas para pejuang
diketahui, Belanda melakukan serangan gabungan dengan British terhadap markas
para pejuang. Lasykar Po An Tui tidak hanya terdapat di Jakarta, tapi juga di
Medan, Surabaya dan kota-kota lainnya. Aksi Po An Tui itu tergolong kejam
bahkan lebih kejam dibanding dengan tentara Belanda. Di Bandung, lasykar Po An
Tui aktif membantu NICA (Nederland Indische Civil Administration) menebar teror
terhadap para pejuang, seperti pembunuhan, penculikan, pemerkosaan, dan
penjarahan. Teror itu bertujuan agar pribumi segera pindah ke Bandung Selatan
dan tidak mendukung Republik Indonesia. Sayangnya, dalam penulisan sejarah,
keberadaan dan tindak tanduk lasykar Po An Tui cenderung diabaikan. Ada upaya
sistematik untuk menghilangkan fakta sejarah ini. Mungkin tujuannya agar bangsa
Indonesia ini tidak mengetahui sejarah. Tapi para pejuang yang pernah menderita
kekejamannya tentu tidak dapat melupakannya. Menurut salah seorang putera
pejuang kemerdekaan RI, masalah kekejaman Po An Tui sempat disinggung dalam
persidangan Konstituante di tahun 1950-an. Ia menulis salinan penggalan pidato
seorang pejuang yang menjadi anggota Konstituante. Pidato yang disampaikan oleh
Mado Miharna (Organisasi Persatuan Rakyat Desa) di hadapan Sidang Pleno
Konstituante tahun 1959 adalah sebagai berikut: Saudara Ketua dan Madjelis
Konstituante jang terhormat, dalam rangka pemandangan umum; ( sengaja diposting
dengan ejaan lama bahasa Indonesia untuk menjaga keasliannya) Saudara Ketua,
bagi seluruh pedjuang bangsa Indonesia jang mengikuti dan mengalami
pahit-getirnja perdjuangan sedjak Proklamasi 1945, lebih-lebih tentunja bagi
perintis-perintis kemerdekaan bangsa, melihat keadaan dan penderitaan masjarakat
dewasa ini, pasti akan sedih, sedih karena ini bukanlah tudjuan kita, bukan
masjarakat sematjam sekarang jang kita idam-idamkan. Seluruh lapisan masjarakat
telah berdjuang tetapi baru beberapa gelintir orang-orang sadja jang senang.
Beribu-ribu pedjuang kita dibunuh, tetapi golongan pembunuh jang menikmati
keuntungan. Para pedjuang kita ditangkap dan disiksa, tetapi hasilnja golongan
jang menangkapi dan menjiksa para pedjuang masih berkuasa. Pao An Tui sementara
dari golongan Tionghoa jang membantu aktif tentara Belanda jang telah membunuh,
membakar, menangkapi anak-anak buah kami, sampai sekarang masih bergelandangan,
bukan sadja masih bergelandangan, tetapi berkuasa dan menguasai segala sektor
penghidupan rakjat. Golongan Po An Tui jang telah dengan kedjamnja membunuh dan
membakar para pedjuang kemerdekaan termasuk anak-anak buah kami, karena mereka
tidak mengungsi dan terus berada di kota bersama Belanda, mendadak menjadi
kaja, sesudah Belanda tidak ada mereka menduduki bekas tempat Belanda. “Inilah
bukan bajangan, bukan impian, tetapi kenjataan, lihatlah sadja di Bandung” ….
(Pidato yang disampaikan oleh Mado Miharna –organisasi Persatuan Rakyat Desa–
di hadapan Sidang Pleno Konstituante, waktu itu (1959). Laskar PO AN TUI,
adalah satuan bersenjata orang-orang Cina di Indonesia yang loyal kepada
Belanda.. Inilah fakta sejarah tak pernah terungkap selama ini dikalangan
pribumi. Tugas laskar Po An Tui selain menjadi mata-mata juga untuk meneror
pejuang pribumi. Kehadiran serta sepak terjangnya yang terkenal kejam menjadi
salah satu penyebab pejuang Islam sangat membenci etnis Cina, dan sebaliknya
etnis Cinapun antipati terhadap para pejuang Islam. Aksi Po An Tui itu
tergolong kejam bahkan lebih kejam dibanding dengan tentara Belanda. Sayangnya,
dalam penulisan sejarah, keberadaan dan kejahatan serta tindak-tanduk laskar Po
An Tui cenderung diabaikan. Ada upaya sistematis untuk menghilangkan fakta
sejarah ini. Mengapa Westerling setelah menebar teror di Bandung dan berniat
membunuh Menteri Pertahanan Sri Sultan Hamengku Buwono IX berhasil kabur ke
Singapura? Jenderal TNI (Purn) Abdul Haris Nasution yang kala itu menjabat KSAD
(Kepala Staf Angkatan Darat) dalam bukunya “Memenuhi Panggilan Tugas,”
mengisahkan bahwa, setelah menebar teror di Bandung, dan jadi buronan pasukan
Siliwangi Westerling berhasil lolos ke Jakarta. Tapi persembunyiannya di
Jakarta (Tanjung Priok) akhirnya berhasil diendus oleh satuan CPM dari KMKBDR
(Komando Militer Kota Besar Djakarta Raja), khususnya sub KMK Tanjung Priok.
Westerling pun tertangkap. Namun, saat hendak digelandang ke KMK, secara
tiba-tiba Westerling dan ajudannya memberondong satuan CPM, dan melarikan diri
ke aeah Zandvoort (pantai Sampur). Di pantai itu telah menunggu sebuah pesawat
Catalina yang kemudian membawa Westerling kabur ke Singapura. Mudahnya
Westerling kabur ke Singapura, karena ia memiliki hubungan istimewa dengan
Laskar PO AN TUI. Dimasa Perang Kemerdekaan laskar ini mendapat pasokan senjata
dari Singapura. Laskar PO AN TUI, adalah satuan bersenjata orang-orang Cina di
Indonesia yang loyal kepada Belanda. . Tugas laskar Po An Tui selain menjadi
mata-mata juga untuk meneror pejuang pribumi. Kehadiran serta sepak terjangnya
yang terkenal kejam menjadi salah satu penyebab pejuang membenci etnis Cina dan
etnis Cina pun antipati terhadap para pejuang. Sebagai mata-mata, anggota
laskar Po An Tui selalu mengamat-amati kegiatan para pejuang. Akibatnya
gerak-gerik dan markas pejuang dapat diketahui. Setelah markas para pejuang
diketahui, Belanda melakukan serangan gabungan dengan Inggris terhadap markas
para pejuang. Laskar Po An Tui tidak hanya terdapat di Jakarta, tapi juga di
Medan, Surabaya dan kota-kota lainnya. Aksi Po An Tui itu tergolong kejam
bahkan lebih kejam dibanding dengan tentara Belanda. Di Bandung, laskar Po An
Tui aktif membantu NICA (Nederland Indische Civil Administration) menebar teror
terhadap para pejuang, seperti pembunuhan, penculikan, pemerkosaan, dan
penjarahan. Teror itu bertujuan agar pribumi segera pindah ke Bandung Selatan
dan tidak mendukung RI. Sayangnya, dalam penulisan sejarah, keberadaan dan
tindak tanduk laskar Po An Tui cenderung diabaikan. Ada upaya sistematis untuk
menghilangkan fakta sejarah ini. Mungkin tujuannya agar bangsa ini tidak
mengetahui sejarah. Tapi para pejuang yang pernah menderita kekejamannya tentu
tidak dapat melupakannya. Menurut salah seorang putera pejuang kemerdekaan RI,
masalah kekejaman Po An Tui sempat disinggung dalam persidangan Konstituante di
tahun 1950-an. Ia menulis salinan penggalan pidato seorang pejuang yang menjadi
anggota Konstituante. Pidato yang disampaikan oleh Mado Miharna (organisasi
Persatuan Rakyat Desa) di hadapan Sidang Pleno Konstituante tahun 1959 adalah
sebagai berikut: Saudara Ketua dan Madjelis Konstituante jang terhormat, dalam
rangka pemandangan umum; Saudara Ketua, bagi seluruh pedjuang bangsa Indonesia
jang mengikuti dan mengalami pahit-getirnja perdjuangan sedjak Proklamasi 1945,
lebih-lebih tentunja bagi perintis-perintis kemerdekaan bangsa, melihat keadaan
dan penderitaan masjarakat dewasa ini, pasti akan sedih, sedih karena ini
bukanlah tudjuan kita, bukan masjarakat sematjam sekarang jang kita
idam-idamkan. Seluruh lapisan masjarakat telah berdjuang tetapi baru beberapa
gelintir orang-orang sadja jang senang. Beribu-ribu pedjuang kita dibunuh,
tetapi golongan pembunuh jang menikmati keuntungan. Para pedjuang kita
ditangkap dan disiksa, tetapi hasilnja golongan jang menangkapi dan menjiksa
para pedjuang masih berkuasa. Pao An Tui sementara dari golongan Tionghoa jang
membantu aktif tentara Belanda jang telah membunuh, membakar, menangkapi
anak-anak buah kami, sampai sekarang masih bergelandangan, bukan sadja masih
bergelandangan, tetapi berkuasa dan menguasai segala sektor penghidupan rakjat.
Golongan Po An Tui jang telah dengan kedjamnja membunuh dan membakar para
pedjuang kemerdekaan termasuk anak-anak buah kami, karena mereka tidak
mengungsi dan terus berada di kota bersama Belanda, mendadak menjadi kaja,
sesudah Belanda tidak ada mereka menduduki bekas tempat Belanda. "Inilah
bukan bajangan, bukan impian, tetapi kenjataan, lihatlah sadja di Bandung"
…. (Pidato yang disampaikan oleh Mado Miharna –organisasi Persatuan Rakyat
Desa– di hadapan Sidang Pleno Konstituante, waktu itu (1959).
Ingin Pasang Iklan ?
Contact
Disclaimer
Privacy Policy
Sitemap
Tentang
Afiliasi
RSS Feed Twitter
Kabar Seputar Dunia
Artikel Pilihan
Artikel Pilihan
Home
Info
Unik
Kesehatan
Misteri
Kisah
Religi
Contact
Home » Pengetahuan » Sejarah Yang Terlupakan: Pemberontakan Po An Tui Di
Indonesia
Sejarah Yang Terlupakan: Pemberontakan Po An Tui Di Indonesia
4:20:00 pm habib alam
sejarah yang terlupakan pemberontakan po an tui di indonesia
Sumatra Cyber ~ Laskar PO AN TUI, adalah satuan unit bersenjata
orang-orang Cina di Indonesia yang loyal-taat setia kepada Belanda.
Inilah fakta sejarah tak pernah terungkap selama ini dikalangan pribumi
Indonesia.
Tugas laskar Po An Tui selain menjadi mata-mata juga untuk meneror
pejuang pribumi. Kehadiran serta sepak terjangnya yang terkenal kejam
menjadi salah satu penyebab pejuang Islam sangat membenci etnik Cina,
dan sebaliknya etnik Cinapun antipati terhadap para pejuang Islam.
Aksi Po An Tui itu tergolong kejam bahkan lebih kejam dibanding dengan
tentara Belanda.
Sayangnya, dalam penulisan sejarah, keberadaan dan kejahatan serta
tindak-tanduk laskar Po An Tui cenderung diabaikan. Ada upaya sistematik
untuk menghilangkan fakta sejarah ini.
Mengapa Raymond Pierre Paul Westerling ( Hitlernya Belanda) setelah
menebar teror di Bandung dan berniat membunuh Menteri Pertahanan Sri
Sultan Hamengku Buwono IX berhasil lolos-kabur ke Singapura?
Jenderal TNI (Purn) Abdul Haris Nasution yang kala itu menjawat KSAD
(Ketua Staf Angkatan Darat) dalam bukunya “Memenuhi Panggilan Tugas,”
mengisahkan bahwa, setelah menebar teror di Bandung, dan jadi buronan
pasukan Kesatuan tentara Siliwangi, Westerling berhasil lolos ke
Jakarta.
Tapi persembunyiannya di Jakarta (Tanjung Priok) akhirnya berhasil
diendus oleh satuan CPM dari KMKBDR (Komando Militer Kota Besar Djakarta
Raja), khususnya sub KMK Tanjung Priok.
Westerling pun ter tangkap. Namun, saat hendak digelandang ke KMK,
secara tiba-tiba Westerling dan ajudannya memberondong (dengan senjata)
satuan CPM, dan melarikan diri ke arah Zandvoort (pantai Sampur).
Di pantai itu telah menunggu sebuah pesawat Catalina yang kemudian
membawa Westerling kabur ke Singapura. Mudahnya Westerling kabur ke
Singapura, kerana ia memiliki hubungan istimewa dengan Lasykar PO AN
TUI. Dimasa Perang Kemerdekaan lasykar ini mendapat pasokan senjata dari
Singapura.
Lasykar ‘PO AN TUI’, adalah satuan bersenjata orang-orang Cina di
Indonesia yang loyal-taat setia kepada Belanda.
Tugas lasykar Po An Tui selain menjadi mata-mata juga untuk meneror
pejuang pribumi. Kehadiran serta sepak terjangnya yang terkenal kejam
menjadi salah satu penyebab pejuang membenci etnik Cina dan etnik Cina
pun antipati terhadap para pejuang.
Sebagai mata-mata, anggota lasykar Po An Tui selalu mengamat-amati
kegiatan para pejuang. Akibatnya gerak-gerik dan markas pejuang dapat
diketahui. Setelah markas para pejuang diketahui, Belanda melakukan
serangan gabungan dengan British terhadap markas para pejuang.
Lasykar Po An Tui tidak hanya terdapat di Jakarta, tapi juga di Medan,
Surabaya dan kota-kota lainnya. Aksi Po An Tui itu tergolong kejam
bahkan lebih kejam dibanding dengan tentara Belanda.
Di Bandung, lasykar Po An Tui aktif membantu NICA (Nederland Indische
Civil Administration) menebar teror terhadap para pejuang, seperti
pembunuhan, penculikan, pemerkosaan, dan penjarahan. Teror itu bertujuan
agar pribumi segera pindah ke Bandung Selatan dan tidak mendukung
Republik Indonesia.
Sayangnya, dalam penulisan sejarah, keberadaan dan tindak tanduk lasykar
Po An Tui cenderung diabaikan. Ada upaya sistematik untuk menghilangkan
fakta sejarah ini. Mungkin tujuannya agar bangsa Indonesia ini tidak
mengetahui sejarah. Tapi para pejuang yang pernah menderita kekejamannya
tentu tidak dapat melupakannya.
Menurut salah seorang putera pejuang kemerdekaan RI, masalah kekejaman
Po An Tui sempat disinggung dalam persidangan Konstituante di tahun
1950-an. Ia menulis salinan penggalan pidato seorang pejuang yang
menjadi anggota Konstituante.
Pidato yang disampaikan oleh Mado Miharna (Organisasi Persatuan Rakyat
Desa) di hadapan Sidang Pleno Konstituante tahun 1959 adalah sebagai
berikut:
Saudara Ketua dan Madjelis Konstituante jang terhormat, dalam rangka
pemandangan umum;
( sengaja diposting dengan ejaan lama bahasa Indonesia untuk menjaga
keasliannya)
Saudara Ketua, bagi seluruh pedjuang bangsa Indonesia jang mengikuti dan
mengalami pahit-getirnja perdjuangan sedjak Proklamasi 1945,
lebih-lebih tentunja bagi perintis-perintis kemerdekaan bangsa, melihat
keadaan dan penderitaan masjarakat dewasa ini, pasti akan sedih, sedih
karena ini bukanlah tudjuan kita, bukan masjarakat sematjam sekarang
jang kita idam-idamkan.
Seluruh lapisan masjarakat telah berdjuang tetapi baru beberapa gelintir
orang-orang sadja jang senang. Beribu-ribu pedjuang kita dibunuh,
tetapi golongan pembunuh jang menikmati keuntungan.
Para pedjuang kita ditangkap dan disiksa, tetapi hasilnja golongan jang
menangkapi dan menjiksa para pedjuang masih berkuasa.
Pao An Tui sementara dari golongan Tionghoa jang membantu aktif tentara
Belanda jang telah membunuh, membakar, menangkapi anak-anak buah kami,
sampai sekarang masih bergelandangan, bukan sadja masih bergelandangan,
tetapi berkuasa dan menguasai segala sektor penghidupan rakjat.
Golongan Po An Tui jang telah dengan kedjamnja membunuh dan membakar
para pedjuang kemerdekaan termasuk anak-anak buah kami, karena mereka
tidak mengungsi dan terus berada di kota bersama Belanda, mendadak
menjadi kaja, sesudah Belanda tidak ada mereka menduduki bekas tempat
Belanda.
“Inilah bukan bajangan, bukan impian, tetapi kenjataan, lihatlah sadja
di Bandung” …. (Pidato yang disampaikan oleh Mado Miharna –organisasi
Persatuan Rakyat Desa– di hadapan Sidang Pleno Konstituante, waktu itu
(1959).
Laskar PO AN TUI, adalah satuan bersenjata orang-orang Cina di Indonesia
yang loyal kepada Belanda.. Inilah fakta sejarah tak pernah terungkap
selama ini dikalangan pribumi.
Tugas laskar Po An Tui selain menjadi mata-mata juga untuk meneror
pejuang pribumi. Kehadiran serta sepak terjangnya yang terkenal kejam
menjadi salah satu penyebab pejuang Islam sangat membenci etnis Cina,
dan sebaliknya etnis Cinapun antipati terhadap para pejuang Islam.
Aksi Po An Tui itu tergolong kejam bahkan lebih kejam dibanding dengan
tentara Belanda.
Sayangnya, dalam penulisan sejarah, keberadaan dan kejahatan serta
tindak-tanduk laskar Po An Tui cenderung diabaikan. Ada upaya sistematis
untuk menghilangkan fakta sejarah ini.
Mengapa Westerling setelah menebar teror di Bandung dan berniat membunuh
Menteri Pertahanan Sri Sultan Hamengku Buwono IX berhasil kabur ke
Singapura?
Jenderal TNI (Purn) Abdul Haris Nasution yang kala itu menjabat KSAD
(Kepala Staf Angkatan Darat) dalam bukunya “Memenuhi Panggilan Tugas,”
mengisahkan bahwa, setelah menebar teror di Bandung, dan jadi buronan
pasukan Siliwangi Westerling berhasil lolos ke Jakarta.
Tapi persembunyiannya di Jakarta (Tanjung Priok) akhirnya berhasil
diendus oleh satuan CPM dari KMKBDR (Komando Militer Kota Besar Djakarta
Raja), khususnya sub KMK Tanjung Priok.
Westerling pun tertangkap. Namun, saat hendak digelandang ke KMK, secara
tiba-tiba Westerling dan ajudannya memberondong satuan CPM, dan
melarikan diri ke aeah Zandvoort (pantai Sampur).
Di pantai itu telah menunggu sebuah pesawat Catalina yang kemudian
membawa Westerling kabur ke Singapura. Mudahnya Westerling kabur ke
Singapura, karena ia memiliki hubungan istimewa dengan Laskar PO AN TUI.
Dimasa Perang Kemerdekaan laskar ini mendapat pasokan senjata dari
Singapura.
Laskar PO AN TUI, adalah satuan bersenjata orang-orang Cina di Indonesia
yang loyal kepada Belanda. .
Tugas laskar Po An Tui selain menjadi mata-mata juga untuk meneror
pejuang pribumi. Kehadiran serta sepak terjangnya yang terkenal kejam
menjadi salah satu penyebab pejuang membenci etnis Cina dan etnis Cina
pun antipati terhadap para pejuang.
Sebagai mata-mata, anggota laskar Po An Tui selalu mengamat-amati
kegiatan para pejuang. Akibatnya gerak-gerik dan markas pejuang dapat
diketahui. Setelah markas para pejuang diketahui, Belanda melakukan
serangan gabungan dengan Inggris terhadap markas para pejuang.
Laskar Po An Tui tidak hanya terdapat di Jakarta, tapi juga di Medan,
Surabaya dan kota-kota lainnya. Aksi Po An Tui itu tergolong kejam
bahkan lebih kejam dibanding dengan tentara Belanda.
Di Bandung, laskar Po An Tui aktif membantu NICA (Nederland Indische
Civil Administration) menebar teror terhadap para pejuang, seperti
pembunuhan, penculikan, pemerkosaan, dan penjarahan. Teror itu bertujuan
agar pribumi segera pindah ke Bandung Selatan dan tidak mendukung RI.
Sayangnya, dalam penulisan sejarah, keberadaan dan tindak tanduk laskar
Po An Tui cenderung diabaikan. Ada upaya sistematis untuk menghilangkan
fakta sejarah ini. Mungkin tujuannya agar bangsa ini tidak mengetahui
sejarah. Tapi para pejuang yang pernah menderita kekejamannya tentu
tidak dapat melupakannya.
Menurut salah seorang putera pejuang kemerdekaan RI, masalah kekejaman
Po An Tui sempat disinggung dalam persidangan Konstituante di tahun
1950-an. Ia menulis salinan penggalan pidato seorang pejuang yang
menjadi anggota Konstituante.
Pidato yang disampaikan oleh Mado Miharna (organisasi Persatuan Rakyat
Desa) di hadapan Sidang Pleno Konstituante tahun 1959 adalah sebagai
berikut:
Saudara Ketua dan Madjelis Konstituante jang terhormat, dalam rangka
pemandangan umum;
Saudara Ketua, bagi seluruh pedjuang bangsa Indonesia jang mengikuti
dan mengalami pahit-getirnja perdjuangan sedjak Proklamasi 1945,
lebih-lebih tentunja bagi perintis-perintis kemerdekaan bangsa, melihat
keadaan dan penderitaan masjarakat dewasa ini, pasti akan sedih, sedih
karena ini bukanlah tudjuan kita, bukan masjarakat sematjam sekarang
jang kita idam-idamkan.
Seluruh lapisan masjarakat telah berdjuang tetapi baru beberapa
gelintir orang-orang sadja jang senang. Beribu-ribu pedjuang kita
dibunuh, tetapi golongan pembunuh jang menikmati keuntungan.
Para pedjuang kita ditangkap dan disiksa, tetapi hasilnja golongan
jang menangkapi dan menjiksa para pedjuang masih berkuasa.
Pao An Tui sementara dari golongan Tionghoa jang membantu aktif
tentara Belanda jang telah membunuh, membakar, menangkapi anak-anak buah
kami, sampai sekarang masih bergelandangan, bukan sadja masih
bergelandangan, tetapi berkuasa dan menguasai segala sektor penghidupan
rakjat.
Golongan Po An Tui jang telah dengan kedjamnja membunuh dan membakar
para pedjuang kemerdekaan termasuk anak-anak buah kami, karena mereka
tidak mengungsi dan terus berada di kota bersama Belanda, mendadak
menjadi kaja, sesudah Belanda tidak ada mereka menduduki bekas tempat
Belanda.
"Inilah bukan bajangan, bukan impian, tetapi kenjataan, lihatlah
sadja di Bandung" …. (Pidato yang disampaikan oleh Mado Miharna
–organisasi Persatuan Rakyat Desa– di hadapan Sidang Pleno Konstituante,
waktu itu (1959).
sumber: voaislam
You might also like:
Misteri Orang Berkulit Biru
Rahasia Dibalik Pembangunan Piramida
10 Agama Terbesar Di Dunia
Konspirasi Virus Buatan Yahudi
Ternyata Steve Job Berasal Dari Garis Keturunan ...
Linkwithin
Posted in Pengetahuan
Pages (31)123456 Next
Sponsored By
Neuvoo
Statistic
Sparkline 621861
Popular Posts
30 Keistimewaan Bulan Ramadhan
Menguak 24 Misteri Pada GTA San Andreas
4 Video Youtube Yang Paling Berbahaya Untuk Ditonton
Penyebab Timbulnya Lebam Atau Memar Biru Secara Tiba-Tiba
3 Kota Yang Dulunya Laut Disulap Jadi Daratan
Related Posts
Reaksi Tubuh Setelah Berhenti Merokok
Sumatra Cyber ~ Sekitar 1 milyar orang lebih...
Rahasia Ketok Magic Terkuak
Sumatra Cyber ~ Banyak anggapan masyarakat bahwa bengkel...
Ternyata Ada Manusia 'Bertelur'
Sumatra Cyber ~ Kasus ini memang benar-benar terjadi...
Manusia Dengan IQ Tertinggi Di Dunia
Sumatra Cyber ~ Selama ini banyak yang mengetahui...
Pengemis Terkaya Di Dunia
Sumatra Cyber ~ Nanyang Bussines Daily melansir berita...
Potret 5 Presiden Termiskin Di Dunia
Sumatra Cyber ~ Presiden, jabatan paling tinggi...
Makhluk Hidup Bumi Tertua Yang Masih Hidup
Sumatra Cyber ~ Menurut catatan ,Cyanobacteria...
6 Kota Dengan Waktu Kerja Terpanjang
Seperti yang dilansir dari laman CNN Money, Minggu...
Kenapa Orang Gila Tidak Pernah Sakit?
Sumatra Cyber ~ Pasti anda pernah heran, kenapa...
Ternyata Turnamen Sepakbola Tertua Bukan FA Cup
Sumatra Cyber ~ Selama ini banyak orang berpikir bahwa...
Beras Plastik HOAX?
Sumatra Cyber ~ Ada orang yang beranggapan bahwa...
7 Makanan Berbahaya Buatan China
Sumatra Cyber ~ Pemberitaan di berbagai media...
17 Manfaat Yang Terkandung Pada Coca-Cola
Sumatra Cyber ~ Selama ini minuman Coca Cola...
MH370 Jadi Sasaran Senjata Rahasia USA ?
Sumatra Cyber ~ Tragedi pesawat Malaysia Airlines (MAS),...
5 Jurusan Penuh Tantangan Di Indonesia
Sumatra Cyber ~ Untuk adek-adek yang lagi galau tak ada...
3 Jenis Genetik Mempengaruhi Tubuh Manusia
Sumatra Cyber ~ Anda pasti pernah berpikir kenapa si fulan...
Islam Adalah Agama Tertua Di Muka Bumi
Sumatra Cyber Menurut Wikipedia dan sejarah...
Pengalihan Isu Pemberitaan Di Indonesia
Sumatra Cyber ~ Apakah pernah terfikir di benak anda...
Sejarah Yang Terlupakan: Pemberontakan Po An Tui Di Indonesia
Sumatra Cyber ~ Laskar PO AN TUI, adalah satuan unit...
Konspirasi Virus Buatan Yahudi
Sumatra Cyber ~ Akhir-akhir ini banyak sekali pemberitaan...
Info & Copyrights
DMCA.com
W3 Directory - the World Wide Web Directory
sumatracyber.blogspot.com Webutation
Lisensi Creative Commons
Sumatra Cyber disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi
3.0 Tanpa Adaptasi.
Berdasarkan ciptaan pada sumatracyber.blogspot.com
Kategori
Kesehatan
Kisah
Misteri
Pengetahuan
Religi
Unik
Blog Archives
► 2015 (9)
▼ 2014 (27)
▼ November (7)
Islam Adalah Agama Tertua Di Muka Bumi
Pengalihan Isu Pemberitaan Di Indonesia
Sejarah Yang Terlupakan: Pemberontakan Po An Tui D...
Konspirasi Virus Buatan Yahudi
Reaksi Tubuh Setelah Berhenti Merokok
Rahasia Ketok Magic Terkuak
Ternyata Ada Manusia 'Bertelur'
► October (1)
► September (7)
► June (4)
► March (5)
► February (3)
► 2013 (236)
Copyright © 2016 Kabar Seputar Dunia | Powered by Blogger
Design by NewWpThemes | Blogger Theme by Lasantha - Premium Blogger
Templates | NewBloggerThemes.com
Situs ini menggunakan cookie dari Google untuk membantu memberikan
layanannya, mempersonalisasikan iklan, dan menganalisis lalu lintas.
Informasi tentang penggunaan situs ini dibagikan dengan Google. Dengan
menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan cookie.Info
LengkapMengerti
Feedback
Sumber: http://sumatracyber.blogspot.co.uk/2014/11/sejarah-yang-terlupakan-pemberontakan.html
Konten ini merupakan milik dan hak cipta dari http://sumatracyber.blogspot.com
Sumber: http://sumatracyber.blogspot.co.uk/2014/11/sejarah-yang-terlupakan-pemberontakan.html
Konten ini merupakan milik dan hak cipta dari http://sumatracyber.blogspot.com
Laskar PO AN TUI,
adalah satuan unit bersenjata orang-orang Cina di Indonesia yang
loyal-taat setia kepada Belanda. Inilah fakta sejarah tak pernah
terungkap selama ini dikalangan pribumi Indonesia.
Tugas laskar Po An Tui selain menjadi mata-mata juga untuk meneror
pejuang pribumi. Kehadiran serta sepak terjangnya yang terkenal kejam
menjadi salah satu penyebab pejuang Islam sangat membenci etnik Cina,
dan sebaliknya etnik Cinapun antipati terhadap para pejuang Islam.
Aksi Po An Tui itu tergolong kejam bahkan lebih kejam dibanding dengan
tentara Belanda.
Sayangnya, dalam penulisan sejarah, keberadaan dan kejahatan serta
tindak-tanduk laskar Po An Tui cenderung diabaikan. Ada upaya sistematik
untuk menghilangkan fakta sejarah ini.
Mengapa Raymond Pierre Paul Westerling ( Hitlernya Belanda) setelah
menebar teror di Bandung dan berniat membunuh Menteri Pertahanan Sri
Sultan Hamengku Buwono IX berhasil lolos-kabur ke Singapura?
Jenderal TNI (Purn) Abdul Haris Nasution yang kala itu menjawat KSAD
(Ketua Staf Angkatan Darat) dalam bukunya “Memenuhi Panggilan Tugas,”
mengisahkan bahwa, setelah menebar teror di Bandung, dan jadi buronan
pasukan Kesatuan tentara Siliwangi, Westerling berhasil lolos ke
Jakarta.
Tapi persembunyiannya di Jakarta (Tanjung Priok) akhirnya berhasil
diendus oleh satuan CPM dari KMKBDR (Komando Militer Kota Besar Djakarta
Raja), khususnya sub KMK Tanjung Priok.
Westerling pun ter tangkap. Namun, saat hendak digelandang ke KMK,
secara tiba-tiba Westerling dan ajudannya memberondong (dengan senjata)
satuan CPM, dan melarikan diri ke arah Zandvoort (pantai Sampur).
Di pantai itu telah menunggu sebuah pesawat Catalina yang kemudian
membawa Westerling kabur ke Singapura. Mudahnya Westerling kabur ke
Singapura, kerana ia memiliki hubungan istimewa dengan Lasykar PO AN
TUI. Dimasa Perang Kemerdekaan lasykar ini mendapat pasokan senjata dari
Singapura.
Lasykar ‘PO AN TUI’, adalah satuan bersenjata orang-orang Cina di
Indonesia yang loyal-taat setia kepada Belanda.
Tugas lasykar Po An Tui selain menjadi mata-mata juga untuk meneror
pejuang pribumi. Kehadiran serta sepak terjangnya yang terkenal kejam
menjadi salah satu penyebab pejuang membenci etnik Cina dan etnik Cina
pun antipati terhadap para pejuang.
Sebagai mata-mata, anggota lasykar Po An Tui selalu mengamat-amati
kegiatan para pejuang. Akibatnya gerak-gerik dan markas pejuang dapat
diketahui. Setelah markas para pejuang diketahui, Belanda melakukan
serangan gabungan dengan British terhadap markas para pejuang.
Lasykar Po An Tui tidak hanya terdapat di Jakarta, tapi juga di Medan,
Surabaya dan kota-kota lainnya. Aksi Po An Tui itu tergolong kejam
bahkan lebih kejam dibanding dengan tentara Belanda.
Di Bandung, lasykar Po An Tui aktif membantu NICA (Nederland Indische
Civil Administration) menebar teror terhadap para pejuang, seperti
pembunuhan, penculikan, pemerkosaan, dan penjarahan. Teror itu bertujuan
agar pribumi segera pindah ke Bandung Selatan dan tidak mendukung
Republik Indonesia.
Sayangnya, dalam penulisan sejarah, keberadaan dan tindak tanduk lasykar
Po An Tui cenderung diabaikan. Ada upaya sistematik untuk menghilangkan
fakta sejarah ini. Mungkin tujuannya agar bangsa Indonesia ini tidak
mengetahui sejarah. Tapi para pejuang yang pernah menderita kekejamannya
tentu tidak dapat melupakannya.
Menurut salah seorang putera pejuang kemerdekaan RI, masalah kekejaman
Po An Tui sempat disinggung dalam persidangan Konstituante di tahun
1950-an. Ia menulis salinan penggalan pidato seorang pejuang yang
menjadi anggota Konstituante.
Pidato yang disampaikan oleh Mado Miharna (Organisasi Persatuan Rakyat
Desa) di hadapan Sidang Pleno Konstituante tahun 1959 adalah sebagai
berikut:
Saudara Ketua dan Madjelis Konstituante jang terhormat, dalam rangka
pemandangan umum;
( sengaja diposting dengan ejaan lama bahasa Indonesia untuk menjaga
keasliannya)
Saudara Ketua, bagi seluruh pedjuang bangsa Indonesia jang mengikuti dan
mengalami pahit-getirnja perdjuangan sedjak Proklamasi 1945,
lebih-lebih tentunja bagi perintis-perintis kemerdekaan bangsa, melihat
keadaan dan penderitaan masjarakat dewasa ini, pasti akan sedih, sedih
karena ini bukanlah tudjuan kita, bukan masjarakat sematjam sekarang
jang kita idam-idamkan.
Seluruh lapisan masjarakat telah berdjuang tetapi baru beberapa gelintir
orang-orang sadja jang senang. Beribu-ribu pedjuang kita dibunuh,
tetapi golongan pembunuh jang menikmati keuntungan.
Para pedjuang kita ditangkap dan disiksa, tetapi hasilnja golongan jang
menangkapi dan menjiksa para pedjuang masih berkuasa.
Pao An Tui sementara dari golongan Tionghoa jang membantu aktif tentara
Belanda jang telah membunuh, membakar, menangkapi anak-anak buah kami,
sampai sekarang masih bergelandangan, bukan sadja masih bergelandangan,
tetapi berkuasa dan menguasai segala sektor penghidupan rakjat.
Golongan Po An Tui jang telah dengan kedjamnja membunuh dan membakar
para pedjuang kemerdekaan termasuk anak-anak buah kami, karena mereka
tidak mengungsi dan terus berada di kota bersama Belanda, mendadak
menjadi kaja, sesudah Belanda tidak ada mereka menduduki bekas tempat
Belanda.
“Inilah bukan bajangan, bukan impian, tetapi kenjataan, lihatlah sadja
di Bandung” …. (Pidato yang disampaikan oleh Mado Miharna –organisasi
Persatuan Rakyat Desa– di hadapan Sidang Pleno Konstituante, waktu itu
(1959).
Laskar PO AN TUI, adalah satuan bersenjata orang-orang Cina di Indonesia
yang loyal kepada Belanda.. Inilah fakta sejarah tak pernah terungkap
selama ini dikalangan pribumi.
Tugas laskar Po An Tui selain menjadi mata-mata juga untuk meneror
pejuang pribumi. Kehadiran serta sepak terjangnya yang terkenal kejam
menjadi salah satu penyebab pejuang Islam sangat membenci etnis Cina,
dan sebaliknya etnis Cinapun antipati terhadap para pejuang Islam.
Aksi Po An Tui itu tergolong kejam bahkan lebih kejam dibanding dengan
tentara Belanda.
Sayangnya, dalam penulisan sejarah, keberadaan dan kejahatan serta
tindak-tanduk laskar Po An Tui cenderung diabaikan. Ada upaya sistematis
untuk menghilangkan fakta sejarah ini.
Mengapa Westerling setelah menebar teror di Bandung dan berniat membunuh
Menteri Pertahanan Sri Sultan Hamengku Buwono IX berhasil kabur ke
Singapura?
Jenderal TNI (Purn) Abdul Haris Nasution yang kala itu menjabat KSAD
(Kepala Staf Angkatan Darat) dalam bukunya “Memenuhi Panggilan Tugas,”
mengisahkan bahwa, setelah menebar teror di Bandung, dan jadi buronan
pasukan Siliwangi Westerling berhasil lolos ke Jakarta.
Tapi persembunyiannya di Jakarta (Tanjung Priok) akhirnya berhasil
diendus oleh satuan CPM dari KMKBDR (Komando Militer Kota Besar Djakarta
Raja), khususnya sub KMK Tanjung Priok.
Westerling pun tertangkap. Namun, saat hendak digelandang ke KMK, secara
tiba-tiba Westerling dan ajudannya memberondong satuan CPM, dan
melarikan diri ke aeah Zandvoort (pantai Sampur).
Di pantai itu telah menunggu sebuah pesawat Catalina yang kemudian
membawa Westerling kabur ke Singapura. Mudahnya Westerling kabur ke
Singapura, karena ia memiliki hubungan istimewa dengan Laskar PO AN TUI.
Dimasa Perang Kemerdekaan laskar ini mendapat pasokan senjata dari
Singapura.
Laskar PO AN TUI, adalah satuan bersenjata orang-orang Cina di Indonesia
yang loyal kepada Belanda. .
Tugas laskar Po An Tui selain menjadi mata-mata juga untuk meneror
pejuang pribumi. Kehadiran serta sepak terjangnya yang terkenal kejam
menjadi salah satu penyebab pejuang membenci etnis Cina dan etnis Cina
pun antipati terhadap para pejuang.
Sebagai mata-mata, anggota laskar Po An Tui selalu mengamat-amati
kegiatan para pejuang. Akibatnya gerak-gerik dan markas pejuang dapat
diketahui. Setelah markas para pejuang diketahui, Belanda melakukan
serangan gabungan dengan Inggris terhadap markas para pejuang.
Laskar Po An Tui tidak hanya terdapat di Jakarta, tapi juga di Medan,
Surabaya dan kota-kota lainnya. Aksi Po An Tui itu tergolong kejam
bahkan lebih kejam dibanding dengan tentara Belanda.
Di Bandung, laskar Po An Tui aktif membantu NICA (Nederland Indische
Civil Administration) menebar teror terhadap para pejuang, seperti
pembunuhan, penculikan, pemerkosaan, dan penjarahan. Teror itu bertujuan
agar pribumi segera pindah ke Bandung Selatan dan tidak mendukung RI.
Sayangnya, dalam penulisan sejarah, keberadaan dan tindak tanduk laskar
Po An Tui cenderung diabaikan. Ada upaya sistematis untuk menghilangkan
fakta sejarah ini. Mungkin tujuannya agar bangsa ini tidak mengetahui
sejarah. Tapi para pejuang yang pernah menderita kekejamannya tentu
tidak dapat melupakannya.
Menurut salah seorang putera pejuang kemerdekaan RI, masalah kekejaman
Po An Tui sempat disinggung dalam persidangan Konstituante di tahun
1950-an. Ia menulis salinan penggalan pidato seorang pejuang yang
menjadi anggota Konstituante.
Pidato yang disampaikan oleh Mado Miharna (organisasi Persatuan Rakyat
Desa) di hadapan Sidang Pleno Konstituante tahun 1959 adalah sebagai
berikut:
Saudara Ketua dan Madjelis Konstituante jang terhormat, dalam rangka
pemandangan umum;
Saudara Ketua, bagi seluruh pedjuang bangsa Indonesia jang mengikuti
dan mengalami pahit-getirnja perdjuangan sedjak Proklamasi 1945,
lebih-lebih tentunja bagi perintis-perintis kemerdekaan bangsa, melihat
keadaan dan penderitaan masjarakat dewasa ini, pasti akan sedih, sedih
karena ini bukanlah tudjuan kita, bukan masjarakat sematjam sekarang
jang kita idam-idamkan.
Seluruh lapisan masjarakat telah berdjuang tetapi baru beberapa
gelintir orang-orang sadja jang senang. Beribu-ribu pedjuang kita
dibunuh, tetapi golongan pembunuh jang menikmati keuntungan.
Para pedjuang kita ditangkap dan disiksa, tetapi hasilnja golongan
jang menangkapi dan menjiksa para pedjuang masih berkuasa.
Pao An Tui sementara dari golongan Tionghoa jang membantu aktif
tentara Belanda jang telah membunuh, membakar, menangkapi anak-anak buah
kami, sampai sekarang masih bergelandangan, bukan sadja masih
bergelandangan, tetapi berkuasa dan menguasai segala sektor penghidupan
rakjat.
Golongan Po An Tui jang telah dengan kedjamnja membunuh dan membakar
para pedjuang kemerdekaan termasuk anak-anak buah kami, karena mereka
tidak mengungsi dan terus berada di kota bersama Belanda, mendadak
menjadi kaja, sesudah Belanda tidak ada mereka menduduki bekas tempat
Belanda.
"Inilah bukan bajangan, bukan impian, tetapi kenjataan, lihatlah
sadja di Bandung" …. (Pidato yang disampaikan oleh Mado Miharna
–organisasi Persatuan Rakyat Desa– di hadapan Sidang Pleno Konstituante,
waktu itu (1959).
sumber: voaislam
You might also like:
Misteri Orang Berkulit Biru
Rahasia Dibalik Pembangunan Piramida
10 Agama Terbesar Di Dunia
Konspirasi Virus Buatan Yahudi
Ternyata Steve Job Berasal Dari Garis Keturunan ...
Linkwithin
Posted in Pengetahuan
Pages (31)123456 Next
Sponsored By
Neuvoo
Statistic
Sparkline 621861
Popular Posts
30 Keistimewaan Bulan Ramadhan
Menguak 24 Misteri Pada GTA San Andreas
4 Video Youtube Yang Paling Berbahaya Untuk Ditonton
Penyebab Timbulnya Lebam Atau Memar Biru Secara Tiba-Tiba
3 Kota Yang Dulunya Laut Disulap Jadi Daratan
Related Posts
Ternyata Turnamen Sepakbola Tertua Bukan FA Cup
Sumatra Cyber ~ Selama ini banyak orang berpikir bahwa...
Beras Plastik HOAX?
Sumatra Cyber ~ Ada orang yang beranggapan bahwa...
7 Makanan Berbahaya Buatan China
Sumatra Cyber ~ Pemberitaan di berbagai media...
17 Manfaat Yang Terkandung Pada Coca-Cola
Sumatra Cyber ~ Selama ini minuman Coca Cola...
MH370 Jadi Sasaran Senjata Rahasia USA ?
Sumatra Cyber ~ Tragedi pesawat Malaysia Airlines (MAS),...
5 Jurusan Penuh Tantangan Di Indonesia
Sumatra Cyber ~ Untuk adek-adek yang lagi galau tak ada...
3 Jenis Genetik Mempengaruhi Tubuh Manusia
Sumatra Cyber ~ Anda pasti pernah berpikir kenapa si fulan...
Islam Adalah Agama Tertua Di Muka Bumi
Sumatra Cyber Menurut Wikipedia dan sejarah...
Pengalihan Isu Pemberitaan Di Indonesia
Sumatra Cyber ~ Apakah pernah terfikir di benak anda...
Sejarah Yang Terlupakan: Pemberontakan Po An Tui Di Indonesia
Sumatra Cyber ~ Laskar PO AN TUI, adalah satuan unit...
Konspirasi Virus Buatan Yahudi
Sumatra Cyber ~ Akhir-akhir ini banyak sekali pemberitaan...
Reaksi Tubuh Setelah Berhenti Merokok
Sumatra Cyber ~ Sekitar 1 milyar orang lebih...
Rahasia Ketok Magic Terkuak
Sumatra Cyber ~ Banyak anggapan masyarakat bahwa bengkel...
Ternyata Ada Manusia 'Bertelur'
Sumatra Cyber ~ Kasus ini memang benar-benar terjadi...
Manusia Dengan IQ Tertinggi Di Dunia
Sumatra Cyber ~ Selama ini banyak yang mengetahui...
Pengemis Terkaya Di Dunia
Sumatra Cyber ~ Nanyang Bussines Daily melansir berita...
Potret 5 Presiden Termiskin Di Dunia
Sumatra Cyber ~ Presiden, jabatan paling tinggi...
Makhluk Hidup Bumi Tertua Yang Masih Hidup
Sumatra Cyber ~ Menurut catatan ,Cyanobacteria...
6 Kota Dengan Waktu Kerja Terpanjang
Seperti yang dilansir dari laman CNN Money, Minggu...
Kenapa Orang Gila Tidak Pernah Sakit?
Sumatra Cyber ~ Pasti anda pernah heran, kenapa...
Info & Copyrights
DMCA.com
W3 Directory - the World Wide Web Directory
sumatracyber.blogspot.com Webutation
Lisensi Creative Commons
Sumatra Cyber disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi
3.0 Tanpa Adaptasi.
Berdasarkan ciptaan pada sumatracyber.blogspot.com
Kategori
Kesehatan
Kisah
Misteri
Pengetahuan
Religi
Unik
Blog Archives
► 2015 (9)
▼ 2014 (27)
▼ November (7)
Islam Adalah Agama Tertua Di Muka Bumi
Pengalihan Isu Pemberitaan Di Indonesia
Sejarah Yang Terlupakan: Pemberontakan Po An Tui D...
Konspirasi Virus Buatan Yahudi
Reaksi Tubuh Setelah Berhenti Merokok
Rahasia Ketok Magic Terkuak
Ternyata Ada Manusia 'Bertelur'
► October (1)
► September (7)
► June (4)
► March (5)
► February (3)
► 2013 (236)
Copyright © 2016 Kabar Seputar Dunia | Powered by Blogger
Design by NewWpThemes | Blogger Theme by Lasantha - Premium Blogger
Templates | NewBloggerThemes.com
Sumber: http://sumatracyber.blogspot.co.uk/2014/11/sejarah-yang-terlupakan-pemberontakan.html
Konten ini merupakan milik dan hak cipta dari http://sumatracyber.blogspot.com
Sumber: http://sumatracyber.blogspot.co.uk/2014/11/sejarah-yang-terlupakan-pemberontakan.html
Konten ini merupakan milik dan hak cipta dari http://sumatracyber.blogspot.com