Selasa, 14 Juni 2016

Penghianatan Cina terhadap Perjuangan Indonesia di zaman Penjajahan

Add caption
Laskar PO AN TUI, adalah satuan unit bersenjata orang-orang Cina di Indonesia yang loyal-taat setia kepada Belanda. Inilah fakta sejarah tak pernah terungkap selama ini dikalangan pribumi Indonesia. Tugas laskar Po An Tui selain menjadi mata-mata juga untuk meneror pejuang pribumi. Kehadiran serta sepak terjangnya yang terkenal kejam menjadi salah satu penyebab pejuang Islam sangat membenci etnik Cina, dan sebaliknya etnik Cinapun antipati terhadap para pejuang Islam. Aksi Po An Tui itu tergolong kejam bahkan lebih kejam dibanding dengan tentara Belanda. Sayangnya, dalam penulisan sejarah, keberadaan dan kejahatan serta tindak-tanduk laskar Po An Tui cenderung diabaikan. Ada upaya sistematik untuk menghilangkan fakta sejarah ini. Mengapa Raymond Pierre Paul Westerling ( Hitlernya Belanda) setelah menebar teror di Bandung dan berniat membunuh Menteri Pertahanan Sri Sultan Hamengku Buwono IX berhasil lolos-kabur ke Singapura? Jenderal TNI (Purn) Abdul Haris Nasution yang kala itu menjawat KSAD (Ketua Staf Angkatan Darat) dalam bukunya “Memenuhi Panggilan Tugas,” mengisahkan bahwa, setelah menebar teror di Bandung, dan jadi buronan pasukan Kesatuan tentara Siliwangi, Westerling berhasil lolos ke Jakarta. Tapi persembunyiannya di Jakarta (Tanjung Priok) akhirnya berhasil diendus oleh satuan CPM dari KMKBDR (Komando Militer Kota Besar Djakarta Raja), khususnya sub KMK Tanjung Priok. Westerling pun ter tangkap. Namun, saat hendak digelandang ke KMK, secara tiba-tiba Westerling dan ajudannya memberondong (dengan senjata) satuan CPM, dan melarikan diri ke arah Zandvoort (pantai Sampur). Di pantai itu telah menunggu sebuah pesawat Catalina yang kemudian membawa Westerling kabur ke Singapura. Mudahnya Westerling kabur ke Singapura, kerana ia memiliki hubungan istimewa dengan Lasykar PO AN TUI. Dimasa Perang Kemerdekaan lasykar ini mendapat pasokan senjata dari Singapura. Lasykar ‘PO AN TUI’, adalah satuan bersenjata orang-orang Cina di Indonesia yang loyal-taat setia kepada Belanda. Tugas lasykar Po An Tui selain menjadi mata-mata juga untuk meneror pejuang pribumi. Kehadiran serta sepak terjangnya yang terkenal kejam menjadi salah satu penyebab pejuang membenci etnik Cina dan etnik Cina pun antipati terhadap para pejuang. Sebagai mata-mata, anggota lasykar Po An Tui selalu mengamat-amati kegiatan para pejuang. Akibatnya gerak-gerik dan markas pejuang dapat diketahui. Setelah markas para pejuang diketahui, Belanda melakukan serangan gabungan dengan British terhadap markas para pejuang. Lasykar Po An Tui tidak hanya terdapat di Jakarta, tapi juga di Medan, Surabaya dan kota-kota lainnya. Aksi Po An Tui itu tergolong kejam bahkan lebih kejam dibanding dengan tentara Belanda. Di Bandung, lasykar Po An Tui aktif membantu NICA (Nederland Indische Civil Administration) menebar teror terhadap para pejuang, seperti pembunuhan, penculikan, pemerkosaan, dan penjarahan. Teror itu bertujuan agar pribumi segera pindah ke Bandung Selatan dan tidak mendukung Republik Indonesia. Sayangnya, dalam penulisan sejarah, keberadaan dan tindak tanduk lasykar Po An Tui cenderung diabaikan. Ada upaya sistematik untuk menghilangkan fakta sejarah ini. Mungkin tujuannya agar bangsa Indonesia ini tidak mengetahui sejarah. Tapi para pejuang yang pernah menderita kekejamannya tentu tidak dapat melupakannya. Menurut salah seorang putera pejuang kemerdekaan RI, masalah kekejaman Po An Tui sempat disinggung dalam persidangan Konstituante di tahun 1950-an. Ia menulis salinan penggalan pidato seorang pejuang yang menjadi anggota Konstituante. Pidato yang disampaikan oleh Mado Miharna (Organisasi Persatuan Rakyat Desa) di hadapan Sidang Pleno Konstituante tahun 1959 adalah sebagai berikut: Saudara Ketua dan Madjelis Konstituante jang terhormat, dalam rangka pemandangan umum; ( sengaja diposting dengan ejaan lama bahasa Indonesia untuk menjaga keasliannya) Saudara Ketua, bagi seluruh pedjuang bangsa Indonesia jang mengikuti dan mengalami pahit-getirnja perdjuangan sedjak Proklamasi 1945, lebih-lebih tentunja bagi perintis-perintis kemerdekaan bangsa, melihat keadaan dan penderitaan masjarakat dewasa ini, pasti akan sedih, sedih karena ini bukanlah tudjuan kita, bukan masjarakat sematjam sekarang jang kita idam-idamkan. Seluruh lapisan masjarakat telah berdjuang tetapi baru beberapa gelintir orang-orang sadja jang senang. Beribu-ribu pedjuang kita dibunuh, tetapi golongan pembunuh jang menikmati keuntungan. Para pedjuang kita ditangkap dan disiksa, tetapi hasilnja golongan jang menangkapi dan menjiksa para pedjuang masih berkuasa. Pao An Tui sementara dari golongan Tionghoa jang membantu aktif tentara Belanda jang telah membunuh, membakar, menangkapi anak-anak buah kami, sampai sekarang masih bergelandangan, bukan sadja masih bergelandangan, tetapi berkuasa dan menguasai segala sektor penghidupan rakjat. Golongan Po An Tui jang telah dengan kedjamnja membunuh dan membakar para pedjuang kemerdekaan termasuk anak-anak buah kami, karena mereka tidak mengungsi dan terus berada di kota bersama Belanda, mendadak menjadi kaja, sesudah Belanda tidak ada mereka menduduki bekas tempat Belanda. “Inilah bukan bajangan, bukan impian, tetapi kenjataan, lihatlah sadja di Bandung” …. (Pidato yang disampaikan oleh Mado Miharna –organisasi Persatuan Rakyat Desa– di hadapan Sidang Pleno Konstituante, waktu itu (1959). Laskar PO AN TUI, adalah satuan bersenjata orang-orang Cina di Indonesia yang loyal kepada Belanda.. Inilah fakta sejarah tak pernah terungkap selama ini dikalangan pribumi. Tugas laskar Po An Tui selain menjadi mata-mata juga untuk meneror pejuang pribumi. Kehadiran serta sepak terjangnya yang terkenal kejam menjadi salah satu penyebab pejuang Islam sangat membenci etnis Cina, dan sebaliknya etnis Cinapun antipati terhadap para pejuang Islam. Aksi Po An Tui itu tergolong kejam bahkan lebih kejam dibanding dengan tentara Belanda. Sayangnya, dalam penulisan sejarah, keberadaan dan kejahatan serta tindak-tanduk laskar Po An Tui cenderung diabaikan. Ada upaya sistematis untuk menghilangkan fakta sejarah ini. Mengapa Westerling setelah menebar teror di Bandung dan berniat membunuh Menteri Pertahanan Sri Sultan Hamengku Buwono IX berhasil kabur ke Singapura? Jenderal TNI (Purn) Abdul Haris Nasution yang kala itu menjabat KSAD (Kepala Staf Angkatan Darat) dalam bukunya “Memenuhi Panggilan Tugas,” mengisahkan bahwa, setelah menebar teror di Bandung, dan jadi buronan pasukan Siliwangi Westerling berhasil lolos ke Jakarta. Tapi persembunyiannya di Jakarta (Tanjung Priok) akhirnya berhasil diendus oleh satuan CPM dari KMKBDR (Komando Militer Kota Besar Djakarta Raja), khususnya sub KMK Tanjung Priok. Westerling pun tertangkap. Namun, saat hendak digelandang ke KMK, secara tiba-tiba Westerling dan ajudannya memberondong satuan CPM, dan melarikan diri ke aeah Zandvoort (pantai Sampur). Di pantai itu telah menunggu sebuah pesawat Catalina yang kemudian membawa Westerling kabur ke Singapura. Mudahnya Westerling kabur ke Singapura, karena ia memiliki hubungan istimewa dengan Laskar PO AN TUI. Dimasa Perang Kemerdekaan laskar ini mendapat pasokan senjata dari Singapura. Laskar PO AN TUI, adalah satuan bersenjata orang-orang Cina di Indonesia yang loyal kepada Belanda. . Tugas laskar Po An Tui selain menjadi mata-mata juga untuk meneror pejuang pribumi. Kehadiran serta sepak terjangnya yang terkenal kejam menjadi salah satu penyebab pejuang membenci etnis Cina dan etnis Cina pun antipati terhadap para pejuang. Sebagai mata-mata, anggota laskar Po An Tui selalu mengamat-amati kegiatan para pejuang. Akibatnya gerak-gerik dan markas pejuang dapat diketahui. Setelah markas para pejuang diketahui, Belanda melakukan serangan gabungan dengan Inggris terhadap markas para pejuang. Laskar Po An Tui tidak hanya terdapat di Jakarta, tapi juga di Medan, Surabaya dan kota-kota lainnya. Aksi Po An Tui itu tergolong kejam bahkan lebih kejam dibanding dengan tentara Belanda. Di Bandung, laskar Po An Tui aktif membantu NICA (Nederland Indische Civil Administration) menebar teror terhadap para pejuang, seperti pembunuhan, penculikan, pemerkosaan, dan penjarahan. Teror itu bertujuan agar pribumi segera pindah ke Bandung Selatan dan tidak mendukung RI. Sayangnya, dalam penulisan sejarah, keberadaan dan tindak tanduk laskar Po An Tui cenderung diabaikan. Ada upaya sistematis untuk menghilangkan fakta sejarah ini. Mungkin tujuannya agar bangsa ini tidak mengetahui sejarah. Tapi para pejuang yang pernah menderita kekejamannya tentu tidak dapat melupakannya. Menurut salah seorang putera pejuang kemerdekaan RI, masalah kekejaman Po An Tui sempat disinggung dalam persidangan Konstituante di tahun 1950-an. Ia menulis salinan penggalan pidato seorang pejuang yang menjadi anggota Konstituante. Pidato yang disampaikan oleh Mado Miharna (organisasi Persatuan Rakyat Desa) di hadapan Sidang Pleno Konstituante tahun 1959 adalah sebagai berikut: Saudara Ketua dan Madjelis Konstituante jang terhormat, dalam rangka pemandangan umum; Saudara Ketua, bagi seluruh pedjuang bangsa Indonesia jang mengikuti dan mengalami pahit-getirnja perdjuangan sedjak Proklamasi 1945, lebih-lebih tentunja bagi perintis-perintis kemerdekaan bangsa, melihat keadaan dan penderitaan masjarakat dewasa ini, pasti akan sedih, sedih karena ini bukanlah tudjuan kita, bukan masjarakat sematjam sekarang jang kita idam-idamkan. Seluruh lapisan masjarakat telah berdjuang tetapi baru beberapa gelintir orang-orang sadja jang senang. Beribu-ribu pedjuang kita dibunuh, tetapi golongan pembunuh jang menikmati keuntungan. Para pedjuang kita ditangkap dan disiksa, tetapi hasilnja golongan jang menangkapi dan menjiksa para pedjuang masih berkuasa. Pao An Tui sementara dari golongan Tionghoa jang membantu aktif tentara Belanda jang telah membunuh, membakar, menangkapi anak-anak buah kami, sampai sekarang masih bergelandangan, bukan sadja masih bergelandangan, tetapi berkuasa dan menguasai segala sektor penghidupan rakjat. Golongan Po An Tui jang telah dengan kedjamnja membunuh dan membakar para pedjuang kemerdekaan termasuk anak-anak buah kami, karena mereka tidak mengungsi dan terus berada di kota bersama Belanda, mendadak menjadi kaja, sesudah Belanda tidak ada mereka menduduki bekas tempat Belanda. "Inilah bukan bajangan, bukan impian, tetapi kenjataan, lihatlah sadja di Bandung" …. (Pidato yang disampaikan oleh Mado Miharna –organisasi Persatuan Rakyat Desa– di hadapan Sidang Pleno Konstituante, waktu itu (1959).



Ingin Pasang Iklan ? Contact Disclaimer Privacy Policy Sitemap Tentang Afiliasi RSS Feed Twitter Kabar Seputar Dunia Artikel Pilihan Artikel Pilihan Home Info Unik Kesehatan Misteri Kisah Religi Contact Home » Pengetahuan » Sejarah Yang Terlupakan: Pemberontakan Po An Tui Di Indonesia Sejarah Yang Terlupakan: Pemberontakan Po An Tui Di Indonesia 4:20:00 pm habib alam sejarah yang terlupakan pemberontakan po an tui di indonesia Sumatra Cyber ~ Laskar PO AN TUI, adalah satuan unit bersenjata orang-orang Cina di Indonesia yang loyal-taat setia kepada Belanda. Inilah fakta sejarah tak pernah terungkap selama ini dikalangan pribumi Indonesia. Tugas laskar Po An Tui selain menjadi mata-mata juga untuk meneror pejuang pribumi. Kehadiran serta sepak terjangnya yang terkenal kejam menjadi salah satu penyebab pejuang Islam sangat membenci etnik Cina, dan sebaliknya etnik Cinapun antipati terhadap para pejuang Islam. Aksi Po An Tui itu tergolong kejam bahkan lebih kejam dibanding dengan tentara Belanda. Sayangnya, dalam penulisan sejarah, keberadaan dan kejahatan serta tindak-tanduk laskar Po An Tui cenderung diabaikan. Ada upaya sistematik untuk menghilangkan fakta sejarah ini. Mengapa Raymond Pierre Paul Westerling ( Hitlernya Belanda) setelah menebar teror di Bandung dan berniat membunuh Menteri Pertahanan Sri Sultan Hamengku Buwono IX berhasil lolos-kabur ke Singapura? Jenderal TNI (Purn) Abdul Haris Nasution yang kala itu menjawat KSAD (Ketua Staf Angkatan Darat) dalam bukunya “Memenuhi Panggilan Tugas,” mengisahkan bahwa, setelah menebar teror di Bandung, dan jadi buronan pasukan Kesatuan tentara Siliwangi, Westerling berhasil lolos ke Jakarta. Tapi persembunyiannya di Jakarta (Tanjung Priok) akhirnya berhasil diendus oleh satuan CPM dari KMKBDR (Komando Militer Kota Besar Djakarta Raja), khususnya sub KMK Tanjung Priok. Westerling pun ter tangkap. Namun, saat hendak digelandang ke KMK, secara tiba-tiba Westerling dan ajudannya memberondong (dengan senjata) satuan CPM, dan melarikan diri ke arah Zandvoort (pantai Sampur). Di pantai itu telah menunggu sebuah pesawat Catalina yang kemudian membawa Westerling kabur ke Singapura. Mudahnya Westerling kabur ke Singapura, kerana ia memiliki hubungan istimewa dengan Lasykar PO AN TUI. Dimasa Perang Kemerdekaan lasykar ini mendapat pasokan senjata dari Singapura. Lasykar ‘PO AN TUI’, adalah satuan bersenjata orang-orang Cina di Indonesia yang loyal-taat setia kepada Belanda. Tugas lasykar Po An Tui selain menjadi mata-mata juga untuk meneror pejuang pribumi. Kehadiran serta sepak terjangnya yang terkenal kejam menjadi salah satu penyebab pejuang membenci etnik Cina dan etnik Cina pun antipati terhadap para pejuang. Sebagai mata-mata, anggota lasykar Po An Tui selalu mengamat-amati kegiatan para pejuang. Akibatnya gerak-gerik dan markas pejuang dapat diketahui. Setelah markas para pejuang diketahui, Belanda melakukan serangan gabungan dengan British terhadap markas para pejuang. Lasykar Po An Tui tidak hanya terdapat di Jakarta, tapi juga di Medan, Surabaya dan kota-kota lainnya. Aksi Po An Tui itu tergolong kejam bahkan lebih kejam dibanding dengan tentara Belanda. Di Bandung, lasykar Po An Tui aktif membantu NICA (Nederland Indische Civil Administration) menebar teror terhadap para pejuang, seperti pembunuhan, penculikan, pemerkosaan, dan penjarahan. Teror itu bertujuan agar pribumi segera pindah ke Bandung Selatan dan tidak mendukung Republik Indonesia. Sayangnya, dalam penulisan sejarah, keberadaan dan tindak tanduk lasykar Po An Tui cenderung diabaikan. Ada upaya sistematik untuk menghilangkan fakta sejarah ini. Mungkin tujuannya agar bangsa Indonesia ini tidak mengetahui sejarah. Tapi para pejuang yang pernah menderita kekejamannya tentu tidak dapat melupakannya. Menurut salah seorang putera pejuang kemerdekaan RI, masalah kekejaman Po An Tui sempat disinggung dalam persidangan Konstituante di tahun 1950-an. Ia menulis salinan penggalan pidato seorang pejuang yang menjadi anggota Konstituante. Pidato yang disampaikan oleh Mado Miharna (Organisasi Persatuan Rakyat Desa) di hadapan Sidang Pleno Konstituante tahun 1959 adalah sebagai berikut: Saudara Ketua dan Madjelis Konstituante jang terhormat, dalam rangka pemandangan umum; ( sengaja diposting dengan ejaan lama bahasa Indonesia untuk menjaga keasliannya) Saudara Ketua, bagi seluruh pedjuang bangsa Indonesia jang mengikuti dan mengalami pahit-getirnja perdjuangan sedjak Proklamasi 1945, lebih-lebih tentunja bagi perintis-perintis kemerdekaan bangsa, melihat keadaan dan penderitaan masjarakat dewasa ini, pasti akan sedih, sedih karena ini bukanlah tudjuan kita, bukan masjarakat sematjam sekarang jang kita idam-idamkan. Seluruh lapisan masjarakat telah berdjuang tetapi baru beberapa gelintir orang-orang sadja jang senang. Beribu-ribu pedjuang kita dibunuh, tetapi golongan pembunuh jang menikmati keuntungan. Para pedjuang kita ditangkap dan disiksa, tetapi hasilnja golongan jang menangkapi dan menjiksa para pedjuang masih berkuasa. Pao An Tui sementara dari golongan Tionghoa jang membantu aktif tentara Belanda jang telah membunuh, membakar, menangkapi anak-anak buah kami, sampai sekarang masih bergelandangan, bukan sadja masih bergelandangan, tetapi berkuasa dan menguasai segala sektor penghidupan rakjat. Golongan Po An Tui jang telah dengan kedjamnja membunuh dan membakar para pedjuang kemerdekaan termasuk anak-anak buah kami, karena mereka tidak mengungsi dan terus berada di kota bersama Belanda, mendadak menjadi kaja, sesudah Belanda tidak ada mereka menduduki bekas tempat Belanda. “Inilah bukan bajangan, bukan impian, tetapi kenjataan, lihatlah sadja di Bandung” …. (Pidato yang disampaikan oleh Mado Miharna –organisasi Persatuan Rakyat Desa– di hadapan Sidang Pleno Konstituante, waktu itu (1959). Laskar PO AN TUI, adalah satuan bersenjata orang-orang Cina di Indonesia yang loyal kepada Belanda.. Inilah fakta sejarah tak pernah terungkap selama ini dikalangan pribumi. Tugas laskar Po An Tui selain menjadi mata-mata juga untuk meneror pejuang pribumi. Kehadiran serta sepak terjangnya yang terkenal kejam menjadi salah satu penyebab pejuang Islam sangat membenci etnis Cina, dan sebaliknya etnis Cinapun antipati terhadap para pejuang Islam. Aksi Po An Tui itu tergolong kejam bahkan lebih kejam dibanding dengan tentara Belanda. Sayangnya, dalam penulisan sejarah, keberadaan dan kejahatan serta tindak-tanduk laskar Po An Tui cenderung diabaikan. Ada upaya sistematis untuk menghilangkan fakta sejarah ini. Mengapa Westerling setelah menebar teror di Bandung dan berniat membunuh Menteri Pertahanan Sri Sultan Hamengku Buwono IX berhasil kabur ke Singapura? Jenderal TNI (Purn) Abdul Haris Nasution yang kala itu menjabat KSAD (Kepala Staf Angkatan Darat) dalam bukunya “Memenuhi Panggilan Tugas,” mengisahkan bahwa, setelah menebar teror di Bandung, dan jadi buronan pasukan Siliwangi Westerling berhasil lolos ke Jakarta. Tapi persembunyiannya di Jakarta (Tanjung Priok) akhirnya berhasil diendus oleh satuan CPM dari KMKBDR (Komando Militer Kota Besar Djakarta Raja), khususnya sub KMK Tanjung Priok. Westerling pun tertangkap. Namun, saat hendak digelandang ke KMK, secara tiba-tiba Westerling dan ajudannya memberondong satuan CPM, dan melarikan diri ke aeah Zandvoort (pantai Sampur). Di pantai itu telah menunggu sebuah pesawat Catalina yang kemudian membawa Westerling kabur ke Singapura. Mudahnya Westerling kabur ke Singapura, karena ia memiliki hubungan istimewa dengan Laskar PO AN TUI. Dimasa Perang Kemerdekaan laskar ini mendapat pasokan senjata dari Singapura. Laskar PO AN TUI, adalah satuan bersenjata orang-orang Cina di Indonesia yang loyal kepada Belanda. . Tugas laskar Po An Tui selain menjadi mata-mata juga untuk meneror pejuang pribumi. Kehadiran serta sepak terjangnya yang terkenal kejam menjadi salah satu penyebab pejuang membenci etnis Cina dan etnis Cina pun antipati terhadap para pejuang. Sebagai mata-mata, anggota laskar Po An Tui selalu mengamat-amati kegiatan para pejuang. Akibatnya gerak-gerik dan markas pejuang dapat diketahui. Setelah markas para pejuang diketahui, Belanda melakukan serangan gabungan dengan Inggris terhadap markas para pejuang. Laskar Po An Tui tidak hanya terdapat di Jakarta, tapi juga di Medan, Surabaya dan kota-kota lainnya. Aksi Po An Tui itu tergolong kejam bahkan lebih kejam dibanding dengan tentara Belanda. Di Bandung, laskar Po An Tui aktif membantu NICA (Nederland Indische Civil Administration) menebar teror terhadap para pejuang, seperti pembunuhan, penculikan, pemerkosaan, dan penjarahan. Teror itu bertujuan agar pribumi segera pindah ke Bandung Selatan dan tidak mendukung RI. Sayangnya, dalam penulisan sejarah, keberadaan dan tindak tanduk laskar Po An Tui cenderung diabaikan. Ada upaya sistematis untuk menghilangkan fakta sejarah ini. Mungkin tujuannya agar bangsa ini tidak mengetahui sejarah. Tapi para pejuang yang pernah menderita kekejamannya tentu tidak dapat melupakannya. Menurut salah seorang putera pejuang kemerdekaan RI, masalah kekejaman Po An Tui sempat disinggung dalam persidangan Konstituante di tahun 1950-an. Ia menulis salinan penggalan pidato seorang pejuang yang menjadi anggota Konstituante. Pidato yang disampaikan oleh Mado Miharna (organisasi Persatuan Rakyat Desa) di hadapan Sidang Pleno Konstituante tahun 1959 adalah sebagai berikut: Saudara Ketua dan Madjelis Konstituante jang terhormat, dalam rangka pemandangan umum; Saudara Ketua, bagi seluruh pedjuang bangsa Indonesia jang mengikuti dan mengalami pahit-getirnja perdjuangan sedjak Proklamasi 1945, lebih-lebih tentunja bagi perintis-perintis kemerdekaan bangsa, melihat keadaan dan penderitaan masjarakat dewasa ini, pasti akan sedih, sedih karena ini bukanlah tudjuan kita, bukan masjarakat sematjam sekarang jang kita idam-idamkan. Seluruh lapisan masjarakat telah berdjuang tetapi baru beberapa gelintir orang-orang sadja jang senang. Beribu-ribu pedjuang kita dibunuh, tetapi golongan pembunuh jang menikmati keuntungan. Para pedjuang kita ditangkap dan disiksa, tetapi hasilnja golongan jang menangkapi dan menjiksa para pedjuang masih berkuasa. Pao An Tui sementara dari golongan Tionghoa jang membantu aktif tentara Belanda jang telah membunuh, membakar, menangkapi anak-anak buah kami, sampai sekarang masih bergelandangan, bukan sadja masih bergelandangan, tetapi berkuasa dan menguasai segala sektor penghidupan rakjat. Golongan Po An Tui jang telah dengan kedjamnja membunuh dan membakar para pedjuang kemerdekaan termasuk anak-anak buah kami, karena mereka tidak mengungsi dan terus berada di kota bersama Belanda, mendadak menjadi kaja, sesudah Belanda tidak ada mereka menduduki bekas tempat Belanda. "Inilah bukan bajangan, bukan impian, tetapi kenjataan, lihatlah sadja di Bandung" …. (Pidato yang disampaikan oleh Mado Miharna –organisasi Persatuan Rakyat Desa– di hadapan Sidang Pleno Konstituante, waktu itu (1959). sumber: voaislam You might also like: Misteri Orang Berkulit Biru Rahasia Dibalik Pembangunan Piramida 10 Agama Terbesar Di Dunia Konspirasi Virus Buatan Yahudi Ternyata Steve Job Berasal Dari Garis Keturunan ... Linkwithin Posted in Pengetahuan Pages (31)123456 Next Sponsored By Neuvoo Statistic Sparkline 621861 Popular Posts 30 Keistimewaan Bulan Ramadhan Menguak 24 Misteri Pada GTA San Andreas 4 Video Youtube Yang Paling Berbahaya Untuk Ditonton Penyebab Timbulnya Lebam Atau Memar Biru Secara Tiba-Tiba 3 Kota Yang Dulunya Laut Disulap Jadi Daratan Related Posts Reaksi Tubuh Setelah Berhenti Merokok Sumatra Cyber ~ Sekitar 1 milyar orang lebih... Rahasia Ketok Magic Terkuak Sumatra Cyber ~ Banyak anggapan masyarakat bahwa bengkel... Ternyata Ada Manusia 'Bertelur' Sumatra Cyber ~ Kasus ini memang benar-benar terjadi... Manusia Dengan IQ Tertinggi Di Dunia Sumatra Cyber ~ Selama ini banyak yang mengetahui... Pengemis Terkaya Di Dunia Sumatra Cyber ~ Nanyang Bussines Daily melansir berita... Potret 5 Presiden Termiskin Di Dunia Sumatra Cyber ~ Presiden, jabatan paling tinggi... Makhluk Hidup Bumi Tertua Yang Masih Hidup Sumatra Cyber ~ Menurut catatan ,Cyanobacteria... 6 Kota Dengan Waktu Kerja Terpanjang Seperti yang dilansir dari laman CNN Money, Minggu... Kenapa Orang Gila Tidak Pernah Sakit? Sumatra Cyber ~ Pasti anda pernah heran, kenapa... Ternyata Turnamen Sepakbola Tertua Bukan FA Cup Sumatra Cyber ~ Selama ini banyak orang berpikir bahwa... Beras Plastik HOAX? Sumatra Cyber ~ Ada orang yang beranggapan bahwa... 7 Makanan Berbahaya Buatan China Sumatra Cyber ~ Pemberitaan di berbagai media... 17 Manfaat Yang Terkandung Pada Coca-Cola Sumatra Cyber ~ Selama ini minuman Coca Cola... MH370 Jadi Sasaran Senjata Rahasia USA ? Sumatra Cyber ~ Tragedi pesawat Malaysia Airlines (MAS),... 5 Jurusan Penuh Tantangan Di Indonesia Sumatra Cyber ~ Untuk adek-adek yang lagi galau tak ada... 3 Jenis Genetik Mempengaruhi Tubuh Manusia Sumatra Cyber ~ Anda pasti pernah berpikir kenapa si fulan... Islam Adalah Agama Tertua Di Muka Bumi Sumatra Cyber Menurut Wikipedia dan sejarah... Pengalihan Isu Pemberitaan Di Indonesia Sumatra Cyber ~ Apakah pernah terfikir di benak anda... Sejarah Yang Terlupakan: Pemberontakan Po An Tui Di Indonesia Sumatra Cyber ~ Laskar PO AN TUI, adalah satuan unit... Konspirasi Virus Buatan Yahudi Sumatra Cyber ~ Akhir-akhir ini banyak sekali pemberitaan... Info & Copyrights DMCA.com W3 Directory - the World Wide Web Directory sumatracyber.blogspot.com Webutation Lisensi Creative Commons Sumatra Cyber disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 3.0 Tanpa Adaptasi. Berdasarkan ciptaan pada sumatracyber.blogspot.com Kategori Kesehatan Kisah Misteri Pengetahuan Religi Unik Blog Archives ► 2015 (9) ▼ 2014 (27) ▼ November (7) Islam Adalah Agama Tertua Di Muka Bumi Pengalihan Isu Pemberitaan Di Indonesia Sejarah Yang Terlupakan: Pemberontakan Po An Tui D... Konspirasi Virus Buatan Yahudi Reaksi Tubuh Setelah Berhenti Merokok Rahasia Ketok Magic Terkuak Ternyata Ada Manusia 'Bertelur' ► October (1) ► September (7) ► June (4) ► March (5) ► February (3) ► 2013 (236) Copyright © 2016 Kabar Seputar Dunia | Powered by Blogger Design by NewWpThemes | Blogger Theme by Lasantha - Premium Blogger Templates | NewBloggerThemes.com Situs ini menggunakan cookie dari Google untuk membantu memberikan layanannya, mempersonalisasikan iklan, dan menganalisis lalu lintas. Informasi tentang penggunaan situs ini dibagikan dengan Google. Dengan menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan cookie.Info LengkapMengerti Feedback

Sumber: http://sumatracyber.blogspot.co.uk/2014/11/sejarah-yang-terlupakan-pemberontakan.html
Konten ini merupakan milik dan hak cipta dari http://sumatracyber.blogspot.com
Laskar PO AN TUI, adalah satuan unit bersenjata orang-orang Cina di Indonesia yang loyal-taat setia kepada Belanda. Inilah fakta sejarah tak pernah terungkap selama ini dikalangan pribumi Indonesia. Tugas laskar Po An Tui selain menjadi mata-mata juga untuk meneror pejuang pribumi. Kehadiran serta sepak terjangnya yang terkenal kejam menjadi salah satu penyebab pejuang Islam sangat membenci etnik Cina, dan sebaliknya etnik Cinapun antipati terhadap para pejuang Islam. Aksi Po An Tui itu tergolong kejam bahkan lebih kejam dibanding dengan tentara Belanda. Sayangnya, dalam penulisan sejarah, keberadaan dan kejahatan serta tindak-tanduk laskar Po An Tui cenderung diabaikan. Ada upaya sistematik untuk menghilangkan fakta sejarah ini. Mengapa Raymond Pierre Paul Westerling ( Hitlernya Belanda) setelah menebar teror di Bandung dan berniat membunuh Menteri Pertahanan Sri Sultan Hamengku Buwono IX berhasil lolos-kabur ke Singapura? Jenderal TNI (Purn) Abdul Haris Nasution yang kala itu menjawat KSAD (Ketua Staf Angkatan Darat) dalam bukunya “Memenuhi Panggilan Tugas,” mengisahkan bahwa, setelah menebar teror di Bandung, dan jadi buronan pasukan Kesatuan tentara Siliwangi, Westerling berhasil lolos ke Jakarta. Tapi persembunyiannya di Jakarta (Tanjung Priok) akhirnya berhasil diendus oleh satuan CPM dari KMKBDR (Komando Militer Kota Besar Djakarta Raja), khususnya sub KMK Tanjung Priok. Westerling pun ter tangkap. Namun, saat hendak digelandang ke KMK, secara tiba-tiba Westerling dan ajudannya memberondong (dengan senjata) satuan CPM, dan melarikan diri ke arah Zandvoort (pantai Sampur). Di pantai itu telah menunggu sebuah pesawat Catalina yang kemudian membawa Westerling kabur ke Singapura. Mudahnya Westerling kabur ke Singapura, kerana ia memiliki hubungan istimewa dengan Lasykar PO AN TUI. Dimasa Perang Kemerdekaan lasykar ini mendapat pasokan senjata dari Singapura. Lasykar ‘PO AN TUI’, adalah satuan bersenjata orang-orang Cina di Indonesia yang loyal-taat setia kepada Belanda. Tugas lasykar Po An Tui selain menjadi mata-mata juga untuk meneror pejuang pribumi. Kehadiran serta sepak terjangnya yang terkenal kejam menjadi salah satu penyebab pejuang membenci etnik Cina dan etnik Cina pun antipati terhadap para pejuang. Sebagai mata-mata, anggota lasykar Po An Tui selalu mengamat-amati kegiatan para pejuang. Akibatnya gerak-gerik dan markas pejuang dapat diketahui. Setelah markas para pejuang diketahui, Belanda melakukan serangan gabungan dengan British terhadap markas para pejuang. Lasykar Po An Tui tidak hanya terdapat di Jakarta, tapi juga di Medan, Surabaya dan kota-kota lainnya. Aksi Po An Tui itu tergolong kejam bahkan lebih kejam dibanding dengan tentara Belanda. Di Bandung, lasykar Po An Tui aktif membantu NICA (Nederland Indische Civil Administration) menebar teror terhadap para pejuang, seperti pembunuhan, penculikan, pemerkosaan, dan penjarahan. Teror itu bertujuan agar pribumi segera pindah ke Bandung Selatan dan tidak mendukung Republik Indonesia. Sayangnya, dalam penulisan sejarah, keberadaan dan tindak tanduk lasykar Po An Tui cenderung diabaikan. Ada upaya sistematik untuk menghilangkan fakta sejarah ini. Mungkin tujuannya agar bangsa Indonesia ini tidak mengetahui sejarah. Tapi para pejuang yang pernah menderita kekejamannya tentu tidak dapat melupakannya. Menurut salah seorang putera pejuang kemerdekaan RI, masalah kekejaman Po An Tui sempat disinggung dalam persidangan Konstituante di tahun 1950-an. Ia menulis salinan penggalan pidato seorang pejuang yang menjadi anggota Konstituante. Pidato yang disampaikan oleh Mado Miharna (Organisasi Persatuan Rakyat Desa) di hadapan Sidang Pleno Konstituante tahun 1959 adalah sebagai berikut: Saudara Ketua dan Madjelis Konstituante jang terhormat, dalam rangka pemandangan umum; ( sengaja diposting dengan ejaan lama bahasa Indonesia untuk menjaga keasliannya) Saudara Ketua, bagi seluruh pedjuang bangsa Indonesia jang mengikuti dan mengalami pahit-getirnja perdjuangan sedjak Proklamasi 1945, lebih-lebih tentunja bagi perintis-perintis kemerdekaan bangsa, melihat keadaan dan penderitaan masjarakat dewasa ini, pasti akan sedih, sedih karena ini bukanlah tudjuan kita, bukan masjarakat sematjam sekarang jang kita idam-idamkan. Seluruh lapisan masjarakat telah berdjuang tetapi baru beberapa gelintir orang-orang sadja jang senang. Beribu-ribu pedjuang kita dibunuh, tetapi golongan pembunuh jang menikmati keuntungan. Para pedjuang kita ditangkap dan disiksa, tetapi hasilnja golongan jang menangkapi dan menjiksa para pedjuang masih berkuasa. Pao An Tui sementara dari golongan Tionghoa jang membantu aktif tentara Belanda jang telah membunuh, membakar, menangkapi anak-anak buah kami, sampai sekarang masih bergelandangan, bukan sadja masih bergelandangan, tetapi berkuasa dan menguasai segala sektor penghidupan rakjat. Golongan Po An Tui jang telah dengan kedjamnja membunuh dan membakar para pedjuang kemerdekaan termasuk anak-anak buah kami, karena mereka tidak mengungsi dan terus berada di kota bersama Belanda, mendadak menjadi kaja, sesudah Belanda tidak ada mereka menduduki bekas tempat Belanda. “Inilah bukan bajangan, bukan impian, tetapi kenjataan, lihatlah sadja di Bandung” …. (Pidato yang disampaikan oleh Mado Miharna –organisasi Persatuan Rakyat Desa– di hadapan Sidang Pleno Konstituante, waktu itu (1959). Laskar PO AN TUI, adalah satuan bersenjata orang-orang Cina di Indonesia yang loyal kepada Belanda.. Inilah fakta sejarah tak pernah terungkap selama ini dikalangan pribumi. Tugas laskar Po An Tui selain menjadi mata-mata juga untuk meneror pejuang pribumi. Kehadiran serta sepak terjangnya yang terkenal kejam menjadi salah satu penyebab pejuang Islam sangat membenci etnis Cina, dan sebaliknya etnis Cinapun antipati terhadap para pejuang Islam. Aksi Po An Tui itu tergolong kejam bahkan lebih kejam dibanding dengan tentara Belanda. Sayangnya, dalam penulisan sejarah, keberadaan dan kejahatan serta tindak-tanduk laskar Po An Tui cenderung diabaikan. Ada upaya sistematis untuk menghilangkan fakta sejarah ini. Mengapa Westerling setelah menebar teror di Bandung dan berniat membunuh Menteri Pertahanan Sri Sultan Hamengku Buwono IX berhasil kabur ke Singapura? Jenderal TNI (Purn) Abdul Haris Nasution yang kala itu menjabat KSAD (Kepala Staf Angkatan Darat) dalam bukunya “Memenuhi Panggilan Tugas,” mengisahkan bahwa, setelah menebar teror di Bandung, dan jadi buronan pasukan Siliwangi Westerling berhasil lolos ke Jakarta. Tapi persembunyiannya di Jakarta (Tanjung Priok) akhirnya berhasil diendus oleh satuan CPM dari KMKBDR (Komando Militer Kota Besar Djakarta Raja), khususnya sub KMK Tanjung Priok. Westerling pun tertangkap. Namun, saat hendak digelandang ke KMK, secara tiba-tiba Westerling dan ajudannya memberondong satuan CPM, dan melarikan diri ke aeah Zandvoort (pantai Sampur). Di pantai itu telah menunggu sebuah pesawat Catalina yang kemudian membawa Westerling kabur ke Singapura. Mudahnya Westerling kabur ke Singapura, karena ia memiliki hubungan istimewa dengan Laskar PO AN TUI. Dimasa Perang Kemerdekaan laskar ini mendapat pasokan senjata dari Singapura. Laskar PO AN TUI, adalah satuan bersenjata orang-orang Cina di Indonesia yang loyal kepada Belanda. . Tugas laskar Po An Tui selain menjadi mata-mata juga untuk meneror pejuang pribumi. Kehadiran serta sepak terjangnya yang terkenal kejam menjadi salah satu penyebab pejuang membenci etnis Cina dan etnis Cina pun antipati terhadap para pejuang. Sebagai mata-mata, anggota laskar Po An Tui selalu mengamat-amati kegiatan para pejuang. Akibatnya gerak-gerik dan markas pejuang dapat diketahui. Setelah markas para pejuang diketahui, Belanda melakukan serangan gabungan dengan Inggris terhadap markas para pejuang. Laskar Po An Tui tidak hanya terdapat di Jakarta, tapi juga di Medan, Surabaya dan kota-kota lainnya. Aksi Po An Tui itu tergolong kejam bahkan lebih kejam dibanding dengan tentara Belanda. Di Bandung, laskar Po An Tui aktif membantu NICA (Nederland Indische Civil Administration) menebar teror terhadap para pejuang, seperti pembunuhan, penculikan, pemerkosaan, dan penjarahan. Teror itu bertujuan agar pribumi segera pindah ke Bandung Selatan dan tidak mendukung RI. Sayangnya, dalam penulisan sejarah, keberadaan dan tindak tanduk laskar Po An Tui cenderung diabaikan. Ada upaya sistematis untuk menghilangkan fakta sejarah ini. Mungkin tujuannya agar bangsa ini tidak mengetahui sejarah. Tapi para pejuang yang pernah menderita kekejamannya tentu tidak dapat melupakannya. Menurut salah seorang putera pejuang kemerdekaan RI, masalah kekejaman Po An Tui sempat disinggung dalam persidangan Konstituante di tahun 1950-an. Ia menulis salinan penggalan pidato seorang pejuang yang menjadi anggota Konstituante. Pidato yang disampaikan oleh Mado Miharna (organisasi Persatuan Rakyat Desa) di hadapan Sidang Pleno Konstituante tahun 1959 adalah sebagai berikut: Saudara Ketua dan Madjelis Konstituante jang terhormat, dalam rangka pemandangan umum; Saudara Ketua, bagi seluruh pedjuang bangsa Indonesia jang mengikuti dan mengalami pahit-getirnja perdjuangan sedjak Proklamasi 1945, lebih-lebih tentunja bagi perintis-perintis kemerdekaan bangsa, melihat keadaan dan penderitaan masjarakat dewasa ini, pasti akan sedih, sedih karena ini bukanlah tudjuan kita, bukan masjarakat sematjam sekarang jang kita idam-idamkan. Seluruh lapisan masjarakat telah berdjuang tetapi baru beberapa gelintir orang-orang sadja jang senang. Beribu-ribu pedjuang kita dibunuh, tetapi golongan pembunuh jang menikmati keuntungan. Para pedjuang kita ditangkap dan disiksa, tetapi hasilnja golongan jang menangkapi dan menjiksa para pedjuang masih berkuasa. Pao An Tui sementara dari golongan Tionghoa jang membantu aktif tentara Belanda jang telah membunuh, membakar, menangkapi anak-anak buah kami, sampai sekarang masih bergelandangan, bukan sadja masih bergelandangan, tetapi berkuasa dan menguasai segala sektor penghidupan rakjat. Golongan Po An Tui jang telah dengan kedjamnja membunuh dan membakar para pedjuang kemerdekaan termasuk anak-anak buah kami, karena mereka tidak mengungsi dan terus berada di kota bersama Belanda, mendadak menjadi kaja, sesudah Belanda tidak ada mereka menduduki bekas tempat Belanda. "Inilah bukan bajangan, bukan impian, tetapi kenjataan, lihatlah sadja di Bandung" …. (Pidato yang disampaikan oleh Mado Miharna –organisasi Persatuan Rakyat Desa– di hadapan Sidang Pleno Konstituante, waktu itu (1959). sumber: voaislam You might also like: Misteri Orang Berkulit Biru Rahasia Dibalik Pembangunan Piramida 10 Agama Terbesar Di Dunia Konspirasi Virus Buatan Yahudi Ternyata Steve Job Berasal Dari Garis Keturunan ... Linkwithin Posted in Pengetahuan Pages (31)123456 Next Sponsored By Neuvoo Statistic Sparkline 621861 Popular Posts 30 Keistimewaan Bulan Ramadhan Menguak 24 Misteri Pada GTA San Andreas 4 Video Youtube Yang Paling Berbahaya Untuk Ditonton Penyebab Timbulnya Lebam Atau Memar Biru Secara Tiba-Tiba 3 Kota Yang Dulunya Laut Disulap Jadi Daratan Related Posts Ternyata Turnamen Sepakbola Tertua Bukan FA Cup Sumatra Cyber ~ Selama ini banyak orang berpikir bahwa... Beras Plastik HOAX? Sumatra Cyber ~ Ada orang yang beranggapan bahwa... 7 Makanan Berbahaya Buatan China Sumatra Cyber ~ Pemberitaan di berbagai media... 17 Manfaat Yang Terkandung Pada Coca-Cola Sumatra Cyber ~ Selama ini minuman Coca Cola... MH370 Jadi Sasaran Senjata Rahasia USA ? Sumatra Cyber ~ Tragedi pesawat Malaysia Airlines (MAS),... 5 Jurusan Penuh Tantangan Di Indonesia Sumatra Cyber ~ Untuk adek-adek yang lagi galau tak ada... 3 Jenis Genetik Mempengaruhi Tubuh Manusia Sumatra Cyber ~ Anda pasti pernah berpikir kenapa si fulan... Islam Adalah Agama Tertua Di Muka Bumi Sumatra Cyber Menurut Wikipedia dan sejarah... Pengalihan Isu Pemberitaan Di Indonesia Sumatra Cyber ~ Apakah pernah terfikir di benak anda... Sejarah Yang Terlupakan: Pemberontakan Po An Tui Di Indonesia Sumatra Cyber ~ Laskar PO AN TUI, adalah satuan unit... Konspirasi Virus Buatan Yahudi Sumatra Cyber ~ Akhir-akhir ini banyak sekali pemberitaan... Reaksi Tubuh Setelah Berhenti Merokok Sumatra Cyber ~ Sekitar 1 milyar orang lebih... Rahasia Ketok Magic Terkuak Sumatra Cyber ~ Banyak anggapan masyarakat bahwa bengkel... Ternyata Ada Manusia 'Bertelur' Sumatra Cyber ~ Kasus ini memang benar-benar terjadi... Manusia Dengan IQ Tertinggi Di Dunia Sumatra Cyber ~ Selama ini banyak yang mengetahui... Pengemis Terkaya Di Dunia Sumatra Cyber ~ Nanyang Bussines Daily melansir berita... Potret 5 Presiden Termiskin Di Dunia Sumatra Cyber ~ Presiden, jabatan paling tinggi... Makhluk Hidup Bumi Tertua Yang Masih Hidup Sumatra Cyber ~ Menurut catatan ,Cyanobacteria... 6 Kota Dengan Waktu Kerja Terpanjang Seperti yang dilansir dari laman CNN Money, Minggu... Kenapa Orang Gila Tidak Pernah Sakit? Sumatra Cyber ~ Pasti anda pernah heran, kenapa... Info & Copyrights DMCA.com W3 Directory - the World Wide Web Directory sumatracyber.blogspot.com Webutation Lisensi Creative Commons Sumatra Cyber disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 3.0 Tanpa Adaptasi. Berdasarkan ciptaan pada sumatracyber.blogspot.com Kategori Kesehatan Kisah Misteri Pengetahuan Religi Unik Blog Archives ► 2015 (9) ▼ 2014 (27) ▼ November (7) Islam Adalah Agama Tertua Di Muka Bumi Pengalihan Isu Pemberitaan Di Indonesia Sejarah Yang Terlupakan: Pemberontakan Po An Tui D... Konspirasi Virus Buatan Yahudi Reaksi Tubuh Setelah Berhenti Merokok Rahasia Ketok Magic Terkuak Ternyata Ada Manusia 'Bertelur' ► October (1) ► September (7) ► June (4) ► March (5) ► February (3) ► 2013 (236) Copyright © 2016 Kabar Seputar Dunia | Powered by Blogger Design by NewWpThemes | Blogger Theme by Lasantha - Premium Blogger Templates | NewBloggerThemes.com

Sumber: http://sumatracyber.blogspot.co.uk/2014/11/sejarah-yang-terlupakan-pemberontakan.html
Konten ini merupakan milik dan hak cipta dari http://sumatracyber.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar